-
Admin of Indonesian Forum
Mau Saya Berikan
Waktu menunjukkan pukul 10.00. Matahari belum menunjukkan kegarangannya. Suasana kota terasa cukup ramai, lalulintas merambat pasti namun tidak ada kemacetan di kota kecil ini. Sepanjang trotoar kampus UKSW tidak terlihat para pedagang kaki lima yang biasa mangkal mencari sesuap nasi. Hari ini hari sabtu, keadaan kampus terlihat lengang, hanya beberapa orang mahasiswa dan karyawan yang terlihat di halaman kampus.
Sambil menyusuri trotoar, aku dan kedua anakku berjalan menyaksikan semua pemandangan pagi ini. Tiba-tiba anakku yang duduk di kelas 2 SD membungkuk dan mengambil uang Rp. 500 yang tercecer di atas trotoar. Sambil memungut uang tersebut dia bergumam," Mau saya berikan". Walau saya tidak mengerti maksudnya, melihat kelakuannya saya hanya diam saja. Tangan kecil itu tidak memasukkan uang receh tersebut ke dalam sakunya. Uang logam yang penuh debu tersebut dibersihkannya dengan menggosokkan pada celana olahraganya. Dalam hati saya bertanya,"Si kecil yang suka permen ini, biasanya minta uang Rp 500 untuk beli permen, kenapa uang tersebut tidak dikantongi untuk beli permen?" Beberapa langkah kemudian pertanyaan saya terjawab. Tangan kecil itu memasukkan uang tersebut ke dalam gelas aqua milik pengemis tua. Ternyata uang tersebut dipungut untuk diberikan kepada pengemis yang ada di depannya. Terima kasih Tuhan engkau telah menggerakan hati anakku untuk memberikan rejekinya untuk sesamanya.
-
Admin of Indonesian Forum
Aku senang karena anakku yang sekecil itu sudah mulai memiliki kepekaan atau jiwa sosialnya untuk berbagi dengan orang lain terutama orang yang sangat membutuhkan uluran tangannya. Doaku semoga pengalaman yang ditunjukkannya ini semakin menjadikannya anak yang berjiwa sosial dan penuh perhatian, mudah untuk bersimpati dengan mereka yang tidak berdaya. Bersimpati dengan mereka yang tidak berdaya bukan berarti harus menjadi atau memiliki segala-galanya dulu baru bersimpati, tetapi setiap saat dapat menjadikan orang lain sebagai saudaranya yang patut diperhatikan.
-
Junior Trader
Enggak perlu dengan hal yang mewah demi menolong sesama, cukup dengan hal yang sederhana, dengan hati yang ikhlas, dan tidak mengharapkan imbalan apapun itu jauh lebih mulia dan bermanfaat untuk orang lain. dari pada kita memberi orang lain dengan segala sesuatu yang mewah tapi dengan hati yang tidak ikhlas dan terpaksa itu jauh lebih buruk.
Enggak perlu menunggu, untuk menolong seseorang itu. Karena jika kita menunggu itu tidak akan pernah sampai nanti nya. Menolong orang itu tidak memandang umur. Siapapun boleh, dan bisa saling tolong menolong. Bahkan jika bisa, tolong menolong harus diajarkan sejak dini. Agar kelak mereka tau apa penting nya menolong sesama.
-
Post Thanks / Like - 1 Thanks, 0 Likes
-
Junior Trader
memang dalam saat ini kebaikan bisadilakukan oleh sapa saja bahkan oleh seorang anak kecil kelas 2 SD . .memang dalam waktu waktu ini banyak sekali kebaikan kebaikan kecil yang tidak bigitu banyak yang tau . padahal kebaikan kebaikan kecil tersebit bisa memberi sebuah perubahan disekitarnya .
-
Junior Trader
PENOLONG KECIL
siang itu ketika matahari sedang memancarkan sinarnya yang membuat sebuah ice cream dapat mencair dengan seketika , di waktu itu ada seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar kira kira masih kelas 2 sd , dia sedang berjalan menyusuri sebuah jalan perkotaan yang ramai dengan lalu lalang kendaraan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum , ketikadiasedang asik berjalan dan menikmati cahaya mentari yang membakar kulitnya yang menjadikan kulitnya kering kehitam hitaman bak seorang musafir yang sedang berkelana ditengah kota , kala itu dia sedang kehausan dan dia melihat seorang penjual es cendol di penggir jalan ia melihat penjual es cendol tersbot bak oasis yang ada ditengah gersangnya gurun pasir , dan akhirnya dia menghampiri seorang penjual escendol tersebut dengansemangat semangat yang mebara bagaikan pejuang kemerdekaan yang ingin merebut kemerdekaan dari para penjajah , akhirnya ia berlari , berlari dan berlari sekuat tenaga sampai titik keringat ditubuh dapat membasahi seluruh baju putih kekuning kuningan tersebut , dan akhirnya ia sampai ketempat tukang cendol tersebeut , tanpa basa basi ia langsung memesan es cendol , " bang es cendol nya se gela santenya banyakin gulanya jangan banyak banyak nanti takut diabetes , esnya juga jangan banyak banyak nanti takut batuk kalo batuk ntar di marahin sama mama , dan stulagi bang , bikinya pakek perasaan ." pesan si otong kepada abang abang tukang cendol, "siap laksanakan komandan'' sahut si tukang cendol kepada anak sd tersebut . akhirnya segelas es cendol yang dibuat dengan penuh perasaan pun telah siap untuk di hidangkan , akhirnya si anak sd tersebut merogoh kantong sakunya dan berniat membayar segelas es cendol tersebut , tapi apa daya ketika anak sd tersebut merogoh kantong sakunya dan tak menemukan uang serupiah pun , akhirnya iadengan berat hati ia bilang kepada si anbang abang cendol tadi " maaf bang nggak jadi beki uang saya hilang " ," yasudadh "sahut penjual escendol tersebut dengan penuh rasa ikhlas dan agak jengkel , akhirnya si otong meneruskan perjalanan ketika ia sudah 3/4 perjalanan ia melihat seorang bapak bapak yang tampaknya terburu buru dan duompetnya pun terjatuh , akhirnya ia menghampiri dompet tersebut dan mengam bilnya dan ketika ia melihat isi dompet tersebut ia melihat terkejut betapa banyank nya uang yang ada didalamya , terlintas sebuah benak di pikirannya untuk mengambil uang tersebut untuk membeli segelas es cendol yang segar ter sebut , tetapi ia teringat dengan pesan ibunya bahwa jika bukan haknya maka jangan di ambil dan akhirnya ia mengembalikan domet tersebut kepada bapak bapak tadi ,ketika ia mengembalikan bapak bapak tersebut me ngecap rasa syukur dan berterimakasih kepada si otong , dan tanpa basa basi si bapak bapak tersebut memberikan uang kepada sibocah tersebut sebagai tangda terima kasih , dan si otong menerimanya dan ia mengunakan uang ter sebut untuk membeli segelas es cendol tetapi ketika ia sedang berjalan menghampiri si abang es cendol tadi ia melihat seorang pengemis kecil yang ada di pinggir jalan , karna ia miris dengan si pengemis tersebut ia langsung memberikan uang yang diterimanya tadi , dan ia langsung bergegas pulang dengan rasa bangga karena bisa melakukan kebaikan , sesampainya dirumah ia teringat bahwa ia sedang puasa , dan beberapa menit kemudian ia mendengar suara adzan , dan ia berbuka dengan semangkok es cendol yang sangat segar buatan mamany .
TAMAT
Last edited by sichone; 03-21-2016 at 06:17 AM.
-
Post Thanks / Like - 1 Thanks, 0 Likes
-
Admin of Indonesian Forum
Cerita menarik dan penuh inspirasi.
Bookmarks