Menganalisa pergerakan harga sebenarnya pekerjaan yang gampang-gampang susah. Sepintas pekerjaan ini terlihat mudah dan gampang dikerjakan, tetapi ketika dilakukan mulai dech terasa bahwa menganalisa itu ternyata tidak segampang yang terlihat. Apalagi ketika kita mulai mengaplikasikan hasil analisa tersebut secara langsung, Penyimpangan sedikit saja di realita dapat menyebabkan kita mulai meragukan hasil analisa yang kita lakukan. Padahal kalau kita mau berpikir sedikit logis saja, maka penyimpangan yang terjadi di realita itu adalah hal wajar. Selama penyimpangan yang terjadi itu masih berada dalam batas-batas yang bisa kita tolerir. Itulah mengapa di awal, saya bilang pekerjaan ini adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah.

Harga secara sederhana terbentuk sebagai hasil kesepakatan antara pihak yang menawarkan dan pihak yang mengambil penawaran tersebut. Ada dua pihak yang terlibat lah dalam proses terbentuknya harga ini, bahasa kampungnya ada penjual yang menawarkan barang dengan nilai penawaran tertentu dan ada pembeli yang menyepakati nilai yang ditawarkan si penjual tadi. Ketika mereka sepakat, maka terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli ini. Nah, nilai penawaran yang disepakati dalam transaksi inilah yang kemudian diartikan sebagai harga.
Begitu juga dengan jual-beli atau tukar-menukar mata uang. Tukar-menukar mata uang ini terjadi antara sebuah bank yang menawarkan mata uang tertentu dan sebuah bank yang mengambil penawaran tersebut. Misalnya, Bank A menawarkan mata uang USD yang dimilikinya sebanyak $1.000.000 untuk ditukar dengan mata uang JPY dengan nilai penawaran 110 usd/jpy. Bank B katakanlah lagi ingin memiliki mata uang USD dan kebetulan Bank B punya mata uang JPY. Ketika Bank B menerima (menyetujui atau menyepakati) penawaran yang ditawarkan Bank A maka terjadilah transaksi antara Bank A dan Bank B. Nah, saat transaksi terjadi maka Bank B akan menerima mata uang sebanyak $1.000.0000 dan Bank A akan menerima mata uang jpy sebanyak 110 usd/jpy dikalikan $1.000.000 atau sama dengan 110.000.000 Yen. Nah, nilai penawaran yang ditransaksikan tadi itulah yang kemudian menjadi harga atau nilai tukar antara mata uang usd dan jpy, yaitu sebesar 110 usd/jpy.
Patokan nilai tukar mata uang yang digunakan saat ini adalah nilai tukar yang berasal dari Interbank Market. Interbank Market ini hanyalah istilah saja yakni istilah untuk tempat di mana proses jual-beli atau tukar-menukar mata uang antar bank berlangsung. Jangan dipikir Interbank Market ini seperti pasar tradisional yah? Berbeda, sangat berbeda tempatnya. Interbank Market ini selalu bersih dan gak ada bau busuk tercium kalau kita kesana. Interbank Market ini sebenarnya hanyalah seperangkat program yang terhubung keseluruh bank yang bergabung di jaringan Interbank Market tersebut. Ada banyak jaringan Interbank Market yang saat ini beroperasi antara lain: Reuters, Bloomberg, EBS, Bank of America, Citi, Nomura dan lain sebagainya.

Melalui jaringan komunikasi Interbank Market inilah bank-bank yang memiliki mata uang tertentu dapat mempublikasikan penawarannya. Penawaran mata uang tersebut kemudian akan tampil diseluruh jaringan komputer Interbank Market, sehingga bank-bank yang membutuhkan mata uang tertentu dapat melihat penawaran yang ditawarkan tersebut. Dengan sistem jaringan elektronis yang disediakan Interbank Market ini, maka proses tukar-menukar mata uang antar bank yang tersebar di seluruh dunia menjadi lebih mudah dan berlangsung real time, meskipun delivery mata uang fisiknya diterima maksimal dua hari kemudian.

Jadi nilai tukar mata uang yang selama ini kita lihat ditampilkan bank-bank yang seringkali kita kunjungi, sebenarnya mengikuti nilai tukar yang terbentuk di Interbank Market. Bank-bank tersebut tidak menentukan sendiri nilai tukar mata uang atau kurs yang ditawarkan ke client-client nya, tetapi menggunakan patokan nilai tukar mata uang yang terbentuk di Interbank Market untuk menentukan nilai kurs nya masing-masing. Itulah mengapa kurs atau nilai tukar yang ditawarkan bank-bank untuk nasabahnya selalu sedikit lebih tinggi selisihnya dari kurs atau nilai tukar yang terbentuk di Interbank Market, karena bagaimanapun juga bank-bank tersebut akan mengambil keuntungan dari layanan penukaran mata uang yang dilakukannya.